Jumat, 15 November 2013

Ideologi NAZI Tumbuh Subur (Terpelihara) di Amerika Serikat.


Third Reich di bawah kekuasaan Adolf Hitler berakhir di Berlin pada tanggal 30 April 1945. Suara gemuruh semakin menambah badai artileri Rusia yang sedang mem-bombardir ibukota yang telah hancur tersebut. Satu hari sebelumnya, muncul berita buruk dari fuehrer yang bertahan di ruang bawah tanah gedung kanselir Reich. Hitler mengetahui bahwa dua hari sebelumnya, Benito Mussolini, diktator fasis Italia, telah ditangkap dan di-eksekusi dengan sangat kejam, karena tubuhnya dibiarkan tergantung terbalik di Milan, bersama sang istri, Clara Petacci.

Hitler yang sedari awal tidak ingin tertangkap dalam keadaan hidup, telah mempersiapkan akhir dari kekuasaannya. Bersama dengan anjing Alstasian kesayangannya, Blondi. Saat itu Hitler dan sang istri, Eva Braun meminum pil beracun dan meminta sekertarisnya untuk langsung membakar jasad mereka ber-dua setelah mereka tewas. Namun, dekorasi khas pejuang Perang Dunia I serta simbol pejuang politik yang di-kenakan-nya menunjukkan bahwa ia dan filosofinya akan tetap lekat dalam pandangan kaum-kaum yang akan datang.

Hitler telah mempersiapkan semuanya, ia berjalan mengelilingi pasukan yang akan melepaskannya dan menyalami mereka satu per satu sambil bergumam. Sekitar pukul 3 sore pada tanggal 30 April, anggota pasukan mendengar satu tembakan dari kantor pimpinan mereka. Tidak berselang lama, seorang ajudan Hitler, Strumbannfuehrer Heinz Linge, beserta seorang perawat membawa sesosok jasad yang telah ditutup selimut. Kemudian, Martin Borman, orang terkuat kedua setelah Hitler, muncul dan membawa jasad seorang wanita. Dan, sepertinya itulah akhir dari Third Reich yang dipimpin oleh Adolf ‘Fuehrer’ Hitler.




 Semudah itukah akhir dari ke-digdaya-an Sang Fuehrer?, sudah bukan menjadi rahasia lagi jika Hitler memiliki banyak duplikat. Menurut Pauline Koehler, pelayan Hitler, bahwa sedikitnya Hitler memiliki tiga orang pria yang menjadi duplikatnya. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, apakah Hitler menggunakan duplikatnya saat upacara terkahir di ruang bawah tanah tersebut?. Terlebih lagi, saksi-saksi yang mengatakan bahwa Hitler telah tewas adalah, dedengkot Nazi yang sangat ingin menyenangkan hati Sang Fuehrer. Belum lagi eksekusi mati terhadap Hermann Fegelein, kakak kandung Eva Braun, yang disinyalir mengetahui rencana pelarian Hitler dan mengorbankan ‘kembaran’nya.
Bukti lain adalah ungkapan dari Kristina Reiman, seorang aktris yang bertemu Fegelin pada tanggal 27 April. Dalam bukunya, Glenn Infield menulis, bahwa menurut Reiman, Fegelin terus meracau saat mabuk bahwa ada ‘dua’ Hitler di Berlin. Dan akan sangat mudah memalsukan kematian Hitler, karena ada dua, tiga, empat atau mungkin lusinan Hitler di Jerman. Tapi, misteri tentang kematian Adolf Hitler, mungkin akan saya ulas di lain waktu, disini saya ingin sedikit berbagi tentang Sejarah dan Definisi dari Third Reich itu sendiri, jadi siapkan cemilan dan kopi anda, dan selamat datang di Der Wissen.....


Setiap orang pernah mendengar Third Reich, lalu bagimana dengan First Reich dan Second Reich?

Reich pertama disebut dengan Holy Roman Empire, atau kekaisaran Romawi kudus, meskipun sesungguhnya Reich pertama tidaklah kudus, bukan Romawi, dan bukan kekaisaran. Reich pertama didirikan oleh Raja Charles I, yang disebut dengan Charlemagne, atau Charles Yang Agung, yang diangkat menjadi Raja pada tahun 800 Masehi oleh Paus Leo III. Ini dilakukan setelah Charles I mencaplok wilayah Eropa termasuk Jerman, Switzerland, Austria, sebagian Perancis, Italia dan Czekhoslovakia. Kerajaan Monarki ini bertahan hingga tahun 1806, atau ketika Napoleon Bonaparte mendatangkan pasukannya ke Berlin.

Lalu, Reich kedua diciptakan oleh Prince Otto von Bismarck, Perdana Menteri Prussia dibawah Napoleon III pada tahun 1871, dan menjadi ‘Iron Chancellor’ atau Kanselir Besi atas tiga ratus negara bagian indpenden. Reich Bismarck berakhir pada tahun 1918 ketika berada dibawah kekuasaan Kaiser Wilhelm II. Kehancurannya terjadi akibat kekalahan Central Powers Jerman, Austria dan hungaria pada PD I. Kemudian, saat Adolf Hitler berkuasa pada tahun 1933, ia mendeklarasikan Gretaer Germany sebagai Third Reich, atau Reich ketiga.

Reich berasal dari bahasa Jerman, berarti kerajaan. Lebih menarik lagi, jika digunakan dengan huruf kecil, reich, maka artinya akan menjadi ‘kaya’. Jadi, Reich bisa jadi berarti ‘kerajaan orang kaya’.


Nazi sendiri adalah singkatan dari “National Socialism”. Kata ini diambil dengan menggabungkan suku kata pertama NAtional dan suku kata kedua SoZIalit dengan nama Nationalisozialistiche Deutsche Arbeiterpartei, atau National Socialist German Workers Party. Partai ini adalah sebuah partai politik kecil yang radikal, dibangun oleh Hitler dengan sitem fasisme dan mengancam seluruh dunia. Hubungan ini tentu akan mencatut nama Benito Mussolini, dimana Italia diabawanya ke sebuah negara fasis terhebat saat itu. Mussolini pernah menyatakan bahwa tahap pertama fasisme lebih cocok disebut korporatisme, karena sistem ini menggabungkan antara negara dengan kekuasaan dunia usaha. Dibawah sistem fasis Italia dan Nazi Jerman, negara mengendalikan dunia usaha. Sementara di AS, dunia usahalah yang mengendalikan negara.

Partai politk, slogan, dan maslah-masalah sosial digunakan untuk mengalihkan perhatian massa. Para pemimpin dunia hanya bertransaksi dengan satu komoditas, yakni KEKUASAAN. Kegiatan mereka didasarkan pada keinginan untuk mendapatkan kekayaan dan kekuasaan. Perhatian yang luar biasa terhadap dunia per-bank-an dan perdagangan inilah yang berada di belakang hampir seluruh kejadian di dunia modern. Di AS era abad ke-21, banyak pemikir yang telah menjadi saksi terjadinya siklus ulang peristiwa di Jerman masa pra-PD II. Yakni, penghancuran struktur negara, perundang-undangan darurat, munculnya aparat negara yang bersifat rahasia dan seruan tentang nasionalisme secara aktif dan keras. Seperti yang ditulis dalam buku Rule by Secrecy, kekuatan finansial yang membangun AS menjadi sebuah negara superpower terdepan juga menciptakan komunisme. Setelah revolusi tahun 1905, ribuan aktivis Russia telah diasingkan, termasuk revolusioner Leon Trotsky dan Vladimir Lenin. Setelah usaha reformasi yang dilakukan dalam beberapa tahun, sang raja terpaksa harus melepaskan tahtanya pada tanggal 15 Maret 1917, setelah terjadi huru-hara di Saint-Peterburg yang diyakini dipicu oleh agen-agen Britania. Kejadian yang kemudian berbuntut dengan peristiwa paling bersejarah dalam ke-kaisaran Tsar Russia yang dikenal dengan nama Revousi Bolshivek ini akan saya bahas di lain kesempatan, In Syaa Allah, karena waktu dan suatu hal yang perlu saya lengkapi mengenai tema Bolshivek ini.

Tak seorangpun yang meragukan bahwa sosialisme telah sampai di AS, dan sosialisme merupakan landasan filosofi dari Nazi Jerman. Dimulai dengan program-program pemerintah seperti Social Security hingga Medicare, subsidi pemerintah dari makanan, pakaian hingga pendidikan, sepertinya hampir seluruh aspek kehidupan saat ini melibatkan pemerintah federal yang sentralistis, hal yang tentu merupakan efek domino dari 9/11. USA Today pernah melaporkan bahwa ekspansi program-program sosial sejak tahun 2000 telah mencatat peningkatan yang dramatis pada jumlah rakyat AS yang menerima tunjangan dari pemerintah daerah seperti bantuan pendidikan luar negeri, bantuan makanan dan bantuan kesehatan.

Ada kemungkinan bahwa AS akan menjadi, atau mungkin telah menjadi Fourth Reich, mungkin dengan kita melihat Israel sebagai puncak ‘kejayaan’ seperti analisa Syaikh Imran Hosein di beragai ceramahnya, melanjutkan filosofi Sosialisme Nasional yang dianggap telah takluk hampir 80 tahun yang lalu. Konsep ini mungkin akan terdengar aneh bagi orang yang tidak bisa melihat warna-warni berita dan dis-informasi yang dituangkan setiap hari oleh media massa, yang sebagian besar dimiliki oleh keluarga dan badan usaha yang sama dengan pendukung Nazi sebalum PD II.


Meskipun AS ikut membantu mengalahkan Jerman di PD II, mereka belum dan tidak mengalahkan Nazi. Ribuan petinggi Nazi datang ke AS melalui program-program seperti Project Paperclip. Banyak anggota Nazi dan penjahat perang lainnya yang mendirikan berbagai usaha di sejumlah negara, dan banyak di antaranya yang melakukan perjalanan dengan passport yang dikeluarkan oleh Vatikan. Mereka datang dengan membawa teknologi yang mengagumkan, seperti roket V-2, namun mereka juga membawa ideologi Nazi. Secara perlahan mereka bisa membeli dan meng-konsolidasi perusahaan-perusahaan AS dan menjadi konglomerat multi-nasional. Mereka tidak menemui banyak penolakan dari para pemimpin dunia usaha yang telah mendukung mereka di tahun-tahun sebelumnya. Dan, pada akhirnya mereka semua telah menjadi mitra dari AS versi baru.

3 komentar: