Third Reich
di bawah kekuasaan Adolf Hitler berakhir di Berlin pada tanggal 30 April 1945.
Suara gemuruh semakin menambah badai artileri Rusia yang sedang mem-bombardir
ibukota yang telah hancur tersebut. Satu hari sebelumnya, muncul berita buruk
dari fuehrer yang bertahan di ruang
bawah tanah gedung kanselir Reich. Hitler mengetahui bahwa dua hari sebelumnya,
Benito Mussolini, diktator fasis
Italia, telah ditangkap dan di-eksekusi dengan sangat kejam, karena tubuhnya
dibiarkan tergantung terbalik di Milan, bersama sang istri, Clara Petacci.
Hitler
yang sedari awal tidak ingin tertangkap dalam keadaan hidup, telah
mempersiapkan akhir dari kekuasaannya. Bersama dengan anjing Alstasian
kesayangannya, Blondi. Saat itu Hitler dan sang istri, Eva Braun meminum pil
beracun dan meminta sekertarisnya untuk langsung membakar jasad mereka ber-dua
setelah mereka tewas. Namun, dekorasi khas pejuang Perang Dunia I serta simbol
pejuang politik yang di-kenakan-nya menunjukkan bahwa ia dan filosofinya akan
tetap lekat dalam pandangan kaum-kaum yang akan datang.
Hitler
telah mempersiapkan semuanya, ia berjalan mengelilingi pasukan yang akan
melepaskannya dan menyalami mereka satu per satu sambil bergumam. Sekitar pukul
3 sore pada tanggal 30 April, anggota pasukan mendengar satu tembakan dari
kantor pimpinan mereka. Tidak berselang lama, seorang ajudan Hitler, Strumbannfuehrer
Heinz Linge, beserta seorang perawat membawa sesosok jasad yang telah ditutup
selimut. Kemudian, Martin Borman, orang terkuat kedua setelah Hitler, muncul
dan membawa jasad seorang wanita. Dan, sepertinya itulah akhir dari Third Reich yang dipimpin oleh Adolf ‘Fuehrer’ Hitler.
Semudah
itukah akhir dari ke-digdaya-an Sang
Fuehrer?, sudah bukan menjadi rahasia lagi jika Hitler memiliki banyak
duplikat. Menurut Pauline Koehler, pelayan Hitler, bahwa sedikitnya Hitler
memiliki tiga orang pria yang menjadi duplikatnya. Pertanyaan yang muncul
kemudian adalah, apakah Hitler menggunakan duplikatnya saat upacara terkahir di
ruang bawah tanah tersebut?. Terlebih lagi, saksi-saksi yang mengatakan bahwa Hitler telah tewas adalah, dedengkot Nazi yang sangat ingin menyenangkan hati Sang Fuehrer. Belum lagi eksekusi mati
terhadap Hermann Fegelein, kakak kandung Eva Braun, yang disinyalir mengetahui
rencana pelarian Hitler dan mengorbankan ‘kembaran’nya.
Bukti
lain adalah ungkapan dari Kristina Reiman, seorang aktris yang bertemu Fegelin
pada tanggal 27 April. Dalam bukunya, Glenn Infield menulis, bahwa menurut
Reiman, Fegelin terus meracau saat mabuk bahwa ada ‘dua’ Hitler di Berlin. Dan
akan sangat mudah memalsukan kematian Hitler, karena ada dua, tiga, empat atau
mungkin lusinan Hitler di Jerman. Tapi, misteri tentang kematian Adolf Hitler,
mungkin akan saya ulas di lain waktu, disini saya ingin sedikit berbagi tentang
Sejarah dan Definisi dari Third Reich
itu sendiri, jadi siapkan cemilan dan kopi anda, dan selamat datang di Der Wissen.....
Setiap orang pernah mendengar Third Reich, lalu bagimana dengan First Reich dan Second Reich?
Reich
pertama disebut dengan Holy Roman Empire, atau kekaisaran Romawi kudus,
meskipun sesungguhnya Reich pertama
tidaklah kudus, bukan Romawi, dan bukan kekaisaran. Reich pertama didirikan
oleh Raja Charles I, yang disebut dengan Charlemagne,
atau Charles Yang Agung, yang diangkat menjadi Raja pada tahun 800 Masehi oleh
Paus Leo III. Ini dilakukan setelah Charles I mencaplok wilayah Eropa termasuk
Jerman, Switzerland, Austria, sebagian Perancis, Italia dan Czekhoslovakia.
Kerajaan Monarki ini bertahan hingga tahun 1806, atau ketika Napoleon Bonaparte
mendatangkan pasukannya ke Berlin.
Lalu,
Reich kedua diciptakan oleh Prince
Otto von Bismarck, Perdana Menteri Prussia dibawah Napoleon III pada tahun
1871, dan menjadi ‘Iron Chancellor’
atau Kanselir Besi atas tiga ratus negara bagian indpenden. Reich Bismarck
berakhir pada tahun 1918 ketika berada dibawah kekuasaan Kaiser Wilhelm II. Kehancurannya
terjadi akibat kekalahan Central Powers Jerman, Austria dan hungaria pada PD I.
Kemudian, saat Adolf Hitler berkuasa pada tahun 1933, ia mendeklarasikan Gretaer Germany sebagai Third Reich, atau Reich ketiga.
Reich
berasal dari bahasa Jerman, berarti kerajaan. Lebih menarik lagi, jika
digunakan dengan huruf kecil, reich,
maka artinya akan menjadi ‘kaya’. Jadi, Reich
bisa jadi berarti ‘kerajaan orang kaya’.
Nazi
sendiri adalah singkatan dari “National
Socialism”. Kata ini diambil dengan menggabungkan suku kata pertama NAtional dan suku kata kedua SoZIalit dengan nama Nationalisozialistiche Deutsche Arbeiterpartei,
atau National Socialist German Workers
Party. Partai ini adalah sebuah partai politik kecil yang radikal, dibangun
oleh Hitler dengan sitem fasisme dan
mengancam seluruh dunia. Hubungan ini tentu akan mencatut nama Benito
Mussolini, dimana Italia diabawanya ke sebuah negara fasis terhebat saat itu. Mussolini pernah menyatakan bahwa tahap
pertama fasisme lebih cocok disebut korporatisme,
karena sistem ini menggabungkan antara negara dengan kekuasaan dunia usaha. Dibawah
sistem fasis Italia dan Nazi Jerman,
negara mengendalikan dunia usaha. Sementara di AS, dunia usahalah yang
mengendalikan negara.
Partai
politk, slogan, dan maslah-masalah sosial digunakan untuk mengalihkan perhatian
massa. Para pemimpin dunia hanya bertransaksi dengan satu komoditas, yakni
KEKUASAAN. Kegiatan mereka didasarkan pada keinginan untuk mendapatkan kekayaan
dan kekuasaan. Perhatian yang luar biasa terhadap dunia per-bank-an dan
perdagangan inilah yang berada di belakang hampir seluruh kejadian di dunia
modern. Di AS era abad ke-21, banyak pemikir yang telah menjadi saksi
terjadinya siklus ulang peristiwa di Jerman masa pra-PD II. Yakni, penghancuran
struktur negara, perundang-undangan darurat, munculnya aparat negara yang
bersifat rahasia dan seruan tentang nasionalisme secara aktif dan keras. Seperti
yang ditulis dalam buku Rule by Secrecy, kekuatan finansial yang membangun AS
menjadi sebuah negara superpower terdepan juga menciptakan komunisme. Setelah revolusi
tahun 1905, ribuan aktivis Russia telah diasingkan, termasuk revolusioner Leon
Trotsky dan Vladimir Lenin. Setelah usaha reformasi yang dilakukan dalam
beberapa tahun, sang raja terpaksa harus melepaskan tahtanya pada tanggal 15
Maret 1917, setelah terjadi huru-hara di Saint-Peterburg yang diyakini dipicu
oleh agen-agen Britania. Kejadian yang kemudian berbuntut dengan peristiwa paling bersejarah dalam ke-kaisaran Tsar Russia yang dikenal dengan nama Revousi
Bolshivek ini akan saya bahas di lain kesempatan, In Syaa Allah, karena waktu
dan suatu hal yang perlu saya lengkapi mengenai tema Bolshivek ini.
Tak
seorangpun yang meragukan bahwa sosialisme telah sampai di AS, dan sosialisme
merupakan landasan filosofi dari Nazi Jerman. Dimulai dengan program-program
pemerintah seperti Social Security hingga
Medicare, subsidi pemerintah dari
makanan, pakaian hingga pendidikan, sepertinya hampir seluruh aspek kehidupan
saat ini melibatkan pemerintah federal yang sentralistis, hal yang tentu
merupakan efek domino dari 9/11. USA
Today pernah melaporkan bahwa ekspansi program-program sosial sejak tahun
2000 telah mencatat peningkatan yang dramatis pada jumlah rakyat AS yang
menerima tunjangan dari pemerintah daerah seperti bantuan pendidikan luar negeri,
bantuan makanan dan bantuan kesehatan.
Ada
kemungkinan bahwa AS akan menjadi, atau mungkin telah menjadi Fourth Reich, mungkin dengan kita
melihat Israel sebagai puncak ‘kejayaan’ seperti analisa Syaikh Imran Hosein di
beragai ceramahnya, melanjutkan filosofi Sosialisme Nasional yang dianggap
telah takluk hampir 80 tahun yang lalu. Konsep ini mungkin akan terdengar aneh
bagi orang yang tidak bisa melihat warna-warni berita dan dis-informasi yang
dituangkan setiap hari oleh media massa, yang sebagian besar dimiliki oleh
keluarga dan badan usaha yang sama dengan pendukung Nazi sebalum PD II.
Meskipun
AS ikut membantu mengalahkan Jerman di PD II, mereka belum dan tidak
mengalahkan Nazi. Ribuan petinggi Nazi datang ke AS melalui program-program
seperti Project Paperclip. Banyak anggota Nazi dan penjahat perang lainnya yang
mendirikan berbagai usaha di sejumlah negara, dan banyak di antaranya yang melakukan
perjalanan dengan passport yang dikeluarkan oleh Vatikan. Mereka datang dengan
membawa teknologi yang mengagumkan, seperti roket V-2, namun mereka juga
membawa ideologi Nazi. Secara perlahan mereka bisa membeli dan meng-konsolidasi
perusahaan-perusahaan AS dan menjadi konglomerat multi-nasional. Mereka
tidak menemui banyak penolakan dari para pemimpin dunia usaha yang telah
mendukung mereka di tahun-tahun sebelumnya. Dan, pada akhirnya mereka semua
telah menjadi mitra dari AS versi baru.
cakepppp
BalasHapuskeren... (y)
BalasHapusboleh di share..??
Mbak Siti,,,,silahkan mbak....monggo...
BalasHapus